2.1. Sejarah
Singkat PLN Kendari
Penyediaan
Tenaga Listrik di Propinsi Sulawesi Tenggara yang terbentuk pada tahun 1964
pada mulanya dilakukan dan dikelola oleh Maskapai Perusahaan Setempat (MPS).
Masing-masing berkedudukan di Kendari, Bau-bau dan Raha. Seiring dengan
penyerahan pengelolaan kelistrikan di Wilayah Sulawesi Selatan dan Tenggara
dari MPS ke PLN Wilayah VII Makassar maka pada tahun 1971 status organisasi
pengelolaan kelistrikan di Kota Kendari dirubah menjadi unit setingkat Ranting
dengan nama Ranting Kendari yang merupakan salah satu sub unit yang
berada di bawah PLN Cabang Ujung Pandang. Setelah itu berturut-turut MPS-MPS
yang berada di Kabupaten Buton dan Kabupaten Muna juga diambil alih
pengelolaannya oleh PLN Wilayah VIII.
Wilayah
kerja Ranting Kendari pada saat itu hanya mencakup kota Kendari dan sekitarnya
karena kemampuan atau kapasitas terpasang pembangkit listrik yang dikelola
belum memadai yaitu sebesar 1.156 kW. Dalam usaha untuk menjangkau dan
mengakomodasi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas listrik dari PLN
disamping untuk memperpendek jalur koordinasi organisasi dan administrasi PLN
di Sulawesi Tengggara maka pada tahun 1977 berdasarkan Keputusan Pimpinan PLN
Wilayah VIII No. 017/W.VIII/1977 status organisasi Ranting Kendari
ditingkatkan menjadi cabang dengan nama PLN Wilayah VIII Cabang Kendari dengan
wilayah kerja tersebar di 4 Kabupaten di Propinsi Sulawesi Tenggara yaitu
Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Buton, dan Kabupaten Muna,
masing-masing berstatus Ranting yaitu Ranting Bau-bau, Ranting Kolaka, dan
Ranting Raha. Total kapasitas terpasang Pembangkit Listrik PLN Wilayah VIII
Cabang Kendari pada saat itu adalah sebesar 4.780 kW.
Setahun
kemudian yaitu pada tahun 1978, terjadi pemekaran sub unit di wilayah kerja
Cabang Kota Kendari dan Ranting Bau-Bau yaitu dengan terbentuknya Ranting
Unaaha di Kabupaten Kendari dan Wangi-Wangi di Kabupaten Buton. Sampai dengan
tahun 1990 keadaan pengusaha kelistrikan di Sulawesi Tenggara terus mengalami
peningkatan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah pelanggan listrik PLN. Hal
ini dimungkinkan karena ditunjang oleh penyediaan tenaga listrik yang cukup
memadai dengan kapasitas pembangkit sebesar 20.506 kW. Pada tahun 1994, PLN
Wilayah VIII Cabang Kendari berubah menjadi PT. PLN (Persero) Cabang Kendari
sebanyak 432 desa dari 809 desa yang ada atau sekitar 53,40 %. Untuk memacu
peningkatan pelayanan dan peningkatan pengusahaan kelistrikan, maka pada
tanggal 31 Mei 1997 PT PLN (Persero) Ranting Bau-Bau yang merupakan salah satu
sub unit yang dibawahi oleh PT. PLN (Persero) Cabang Kendari ditingkatkan
status organisasinya menjadi Unit setingkat Cabang dengan nama PT. PLN
(Persero) Cabang Bau-bau berkedudukan di Kota Bau-bau dengan wilayah kerja
meliputi 2 unit setingkat Ranting yaitu Ranting Raha dan Ranting Wangi-Wangi.
Dengan terbentuknya Cabang Bau-Bau maka struktur organisasi PT. PLN (Persero)
Cabang Kendari menjadi lebih ramping yaitu hanya membawahi 2 unit setingkat
Ranting yaitu Ranting Kolaka dan Ranting Unaaha. Sejalan dengan kebijakan
restrukturisasi sektor ketenagalistrikan.
PT. PLN
(Persero) Wilayah VIII yang merupakan induk organisasi PT. PLN (Persero) Cabang
Kendari diarahkan menjadi Strategic Business Unit / Inversmant Centre
dan tindak lanjutnya maka sesuai dengan keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No.
01.K/010/DIR/2001 tanggal 08 Januari 2001, PT. PLN (Persero) Unit Bisnis
Sulawesi Selatan dan Tenggara. Dalam rangka menerapkan pola pelayanan yang
beroreintasi kepada kepentingan pelanggan, maka sesuai dengan Keputusan General
Manager PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Sulselra Nomor : 030 dan 031.
K/021/GM/2002 tanggal 09 Januari 2002 dibentuk sub unit organisasi setingkat
Rayon di Kota Kendari yaitu : Rayon Benubenua dengan wilayah kerja yang
meliputi Kota Kendari bagian Utara dan Rayon Wua-Wua dengan wilayah kerja
meliputi Kota Kendari bagian Selatan. Kedua Rayon mulai beroperasi efektif
tanggal 01 Juni 2002. Seiring dengan dikeluarkannya Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor : 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002 dengan
pertimbangan bahwa untuk menyelaraskan semangat Otonomi Daerah dengan fungsi
usaha dan wilayah kerja PT. PLN (Persero) di daerah, maka kemudian nama PT. PLN
(Persero) Unit Bisnis Sulawesi Selatan dan Tenggara Cabang Kendari juga berubah
namanya menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sulawsi Selatan dan Sulawesi Tenggara
Cabang Kendari.
Sejalan dengan semangat otonomi daerah dan pemekaran beberapa kabupaten di
Propinsi Sulawesi Tenggara, dan untuk memacu peningkatan pelayanan pelanggan
maka sesuai Keputusan General Manager PT. PLN (Persero) No. 1291.K/021/GM/2004
tanggal 29 Desember 2004, maka 2 September dibentuk sub unit organisasi
setingkat ranting pada Cabang Kendari : Ranting Konawe Selatan, Ranting Bombana
dan Ranting Kolaka Utara. Dengan demikian maka, sampai saat ini struktur
organisasi unit PT. PLN (Persero) Cabang Kendari terdiri atas lima Ranting dan
dua Rayon yaitu : Ranting Kolaka, Ranting Unaaha, Ranting Konawe Selatan,
Ranting Bombana, Ranting Kolaka Utara, Rayon Benubenua dan Rayon Wua-Wua.
2.2. Sejarah Singkat PLTD Wua-Wua
Penyediaan tenaga listrik di sulawesi tenggara pada mulanya dikelola
oleh Maskapai Perusahaan Setempat (MPS) yang dibentuk pada tahun 1964
masing-masing berkedudukan dikendari, Bau-Bau, dan Raha. Penyerahaan
pengelolaan kelistrikan dari MPS ke Wilayah VIII Ujung Pandang berlangsung pada tahun 1970-an
Pada tahun 1977 status Ranting
Kendari yang merupakan salah satu Sub Unit dari PLN Cabang Ujung Pandang
ditingkatkan menjadi Cabang dengan nama Perum listrik Negara Wilayah VIII
Cabang kedari yang membawahi 4 (empat) PLTD yaitu di kab.Kendari, Kolaka,
Buton, dan Muna dengan total daya terpasang pada saat itu sebesar 4.780 KW
Pada tahun 1994 status
Perum listrik Negara Wilayah VIII Cabang kendari diubah menjadi perserodengan
nama PT.PLN (Persero) Wilayah VIII Cabang Kendari
Dengan semakin
berkembangnya pembangunan di kota-kota Kendari, Bau- Bau, Kolaka, dan sekitarnya dan sejalan dengan
pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat. PLTD Kendari, PLTD Kolaka, PLTD
Bau-Bau (Buton) dan PLTD Raha (Muna) menambah beberapa mesin pembangkit baru baik yang
direlokasikan dari Cabang/ Ranting lainnya yang kelebihan daya terpasang. PLTD Kendari sendiri
mulai dibentuk pada tahun 1971, sedangkan PLTD Kolaka pada tahun 1977
yang sebelumnya dibawah naungan MPS
Pada bulan juli 2000
PT.PLN Unit pembangkit 1 Wilayah VIII mengalihkan semua pengelolaan pembangkit
PLTD yang dikelola oleh Cabang dan Ranting yang berada di Sulawesi Tenggara ke unit organisasi PT.PLN
(Persero) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara Sektor Tello, sehingga
PLTD Kendari berubah nama menjadi PT.PLN
(persero) wilayah sulsel dan sultra sektor tello
Unit PLTD kendari
membawahi 3 (tiga) sentral PLTD pada Site berbeda yaitu Site PLTD Wua-Wua Kendari, site PLTD
Kolaka, dan Site PLTD Lambuya. Pada tanggal 14 Maret 2007 PT.PLN (persero )
sektor kendari berdiri, membawahi 3 (tiga) unit PLTD; PLTD Wua-Wua, PLTD Kolaka, PLTD
Bau-Bau. Unit PLTD Kendari berubah nama menjadi PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SULSELRABAR
SEKTOR KENDARI UNIT PLTD WUA-WUA yang
membawahi 2 ( dua ) sentral PLTD Wua-Wua dan Sentral PLTD Lambuya
Kegiatan operasional
pembangkit dilakukan pada Site PLTD sedangkan Kantor Unit PLTD hanya menangani kegiatan
manajerial
2.3. Visi, Misi dan Motto Perusahaan
Visi
Menjadi pembangkit yang
handal,efisien dan berwawasan lingkunagan
Misi
1.
Meningkatkan kemampuan sumber
daya manusia
2.
Melaksanakan pemeliharaan yang
berorentasi kepada “On Condition Base Maintenance“ serta selalu mengikuti dan
memperhatikan buku petunjuk pabrik dan pengalaman operasi
3.
Memantau dan mengendalikan
secara terus menerus pengaruh operasi pembangkitan terhadap lingkungan
4.
Kecelakaan kerja nihil/kecil.
Motto
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik
(electricity for a better life)
sumber : PLTD WUA-WUA KENDARI